Teori Atribusi (Attribution Theory) adalah teori psikologi sosial yang mencoba untuk menjelaskan bagaimana orang mencari dan memberikan makna atas perilaku dan kejadian di sekitar mereka. Teori ini mengasumsikan bahwa orang cenderung mencari penjelasan atau atribusi atas perilaku seseorang, dan bahwa atribusi tersebut dapat mempengaruhi persepsi dan sikap mereka terhadap orang tersebut.
Dalam komunikasi, atribusi dapat merujuk pada cara orang mencari dan memberikan makna atas pesan yang diterima atau dikirim. Teori Atribusi dapat membantu dalam memahami bagaimana seseorang memandang pesan dan penafsiran mereka terhadap pesan tersebut.
Contohnya, jika seseorang menerima pesan yang ambigu atau samar-samar, mereka mungkin mencari atribusi untuk menjelaskan maksud atau niat pengirim pesan. Jika mereka menganggap pengirim pesan memiliki niat baik atau berusaha untuk membantu, mereka mungkin lebih cenderung memberikan penafsiran positif terhadap pesan tersebut. Sebaliknya, jika mereka menganggap pengirim pesan memiliki niat buruk atau tidak jelas, mereka mungkin lebih cenderung memberikan penafsiran negatif terhadap pesan tersebut.
Dalam konteks komunikasi organisasi, teori ini juga dapat membantu dalam memahami bagaimana karyawan mengevaluasi pesan dari manajemen dan bagaimana manajemen memberikan umpan balik atau memotivasi karyawan untuk mencapai tujuan organisasi bersama. Karyawan yang memberikan atribusi internal terhadap keberhasilan mereka mungkin lebih termotivasi untuk mencapai tujuan dan melampaui ekspektasi, sementara karyawan yang memberikan atribusi eksternal terhadap kegagalan mereka mungkin merasa tidak berdaya dan kurang termotivasi untuk mencoba lagi. Oleh karena itu, pemahaman yang baik tentang teori atribusi dapat membantu dalam memperbaiki komunikasi dan mencapai tujuan bersama.
